“Jadilah muslimah yang memiliki dua kecantikan, cantik luar yang dilindungi hijab syar’i. Cantik dalam yang dihiasi akhlak terpuji.”
Wanita muslimah yang baik akhlaknya dan bijak pembawaannya laksana mutiara di langit ketujuh, tidak sembarang orang bisa melihat dan menyentuhnya. Wanita seharusnya tidak seperti bulan yang setiap orang bisa melihatnya tanpa tertutupi apa pun, tetapi wanita seharusnya menjadi seperti matahari yang membuat mata tertunduk sebelum melihatnya.”
Allah menjadikan seorang muslimah kerana Ia ingin melihatmu di syurga, yang perlu kamu lakukan adalah kamu pantas untuk itu. Maka Islam memperlakukan wanita dengan hormat dan bermartabat. Dan jangan mahu menerima apa pun yang lebih rendah dari itu.
Berhijab, ya hijab tidak sekadar pelindung bagi wanita melainkan menggambarkan seberapa besar kekuatan dan keindahannya. Mengapa wanita muslimah harus memakai hijab? Kerana kecantikan mereka adalah untuk pria (suami) mereka, bukan untuk semua orang. Hijab bukan hanya tentang apa yang kamu kenakan, tapi juga tentang sikap dan ucapan.”
“Wahai saudariku, suatu hari nanti tubuhmu akan ditutupi kain dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jangan biarkan hari terakhirmu di bumi menjadi hari pertamamu memakai hijab.”
Kata Dr. Tariq Ramadan, “Menutup aurat adalah cara kamu menghargai keindahan, bukan cara kamu menghindarinya.” Dan sambungnya lagi, “Wahai saudari, matahari tidak kehilangan keindahannya saat tertutup awan. Begitu juga dengan kecantikanmu yang tidak akan pudar saat engkau mengenakan Hijab.”
Islam mengajarkan kamu untuk menutupi, bukan hanya sekadar membungkus. Seorang wanita yang menutup aurat itu ibarat mutiara yang berada di dalam cangkangnya. Sebaik-baik wanita adalah wanita yang menutup auratnya, dan menjadikan malu sebagai tamengnya.”
Memang tidak semua perempuan berhijab itu baik akhlaknya. Tetapi setidaknya perempuan yang baik akhlaknya pasti berhijab, kerana dia takut akan api neraka.” Namun begitu wanita yang menutup aurat itu, memang belum tentu dijamin surga buatnya, tapi setidaknya dia berusaha untuk menjadi ahli surga.
Hijab bukan berarti menindas atau mengekang, tetapi tentang membebaskan diri dari pandangan mata-mata yang jahat. Hijab memaksa seorang pria untuk melihat wanita dengan hormat dan bukan sebagai sebuah objek.
Ingat, hijab bukan hanya untuk wanita yang pandai agamanya saja. Hijab juga bukan hanya untuk wanita yang pandai mengaji saja. Tetapi hijab adalah kewajiban bagi semua wanita yang mengaku dirinya muslimah. Hijab tidak hanya sekadar aksesori fisik belaka. Hijab adalah identiti. Menutup aurat dan menggunakan hijab adalah identitas sebagai wanita muslim. Maka jangan kamu menyerupai kaum agama lain.”
Hijab juga refleksi ketaatan wanita kepada Allah SWT. Ia payung kehidupan muslimah, tempat berteduh dari panasnya api neraka dan kunci kami untuk menuju surga.”
Maka itu Allah mengangkat martabatmu melalui hijab. Ketika ada seorang pria asing melihatmu, dia akan menghormatimu, kerana dia melihat bahawa dirimu bisa menghormati diri sendiri. Beberapa orang menganggap bahawa mengenakan hijab berarti kembali ke masa prasejarah. Tentu ini tidak benar. Lebih daripada itu, orang seperti itu gagal menyadari bahawa sebenarnya berpakaian setengah telanjang berarti kembali ke zaman batu.”
Kewajiban menutup aurat dimulai ketika kita sudah baligh, bukan menunggu saat kita sudah baik. Ya, hijab itu awal perbaikan. Berhijablah sambil terus memperbaiki hati dan perilaku. Biasakanlah anak perempuan memakai hijab syar’i sejak kecil. Sehingga saat dewasa sudah terbiasa dan tidak canggung untuk berhijab syar’i.”
Satu langkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka satu langkah juga ayahnya mendekat ke dalam derasnya api neraka.”
Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Wanita seperti apa yang paling baik?’ Rasulullah menjawab, ‘Wanita terbaik adalah yang ketika kamu melihatnya kamu merasa bahagia’.” – Hadits
Menutup aurat dan menggunakan hijab adalah identitas sebagai wanita muslim. Maka jangan kamu menyerupai kaum agama lain.”
