Zina satu perbuatan paling dibenci Allah SWT, yang menggambarkan betapa akal sihat pelakunya tidak berjalan sama sekali. Padahal, Allah SWT telah memberikan jalan yang halal melalui adanya sebuah pernikahan.
Perbuatan zina merupakan borok (borok maknanya luka bernanah dan busuk), begitulah jijiknya zina di sisi Islam. Perbuatan yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain dan persekitarannya. Oleh itu, jelas sudah bahawa hukum berbuat zina adalah haram dan merupakan dosa besar.
Jenis-jenis Zina
- Zina Al-Laman
Merupakan zina yang umumnya dilakukan dengan menggunakan panca indera, yakni;
Zina mata (ain), ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan perasaan senang.
Zina hati (qalbi), ketika memikirkan atau mengkhayalkan lawan jenis dengan perasaan senang dan bahagia.
Zina ucapan (lisan), ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan perasaan senang.
Zina tangan (yadin), ketika dengan sengaja memegang bahagian tubuh lawan sejenis diikuti dengan perasaan senang dan bahagia terhadapnya.
- Zina Luar
Adalah sebenarnya zina yang diperbuat antara lawan jenis yang bukan muhrim dengan melibatkan alat kelamin.
Zina Muhsan, yakni zina yang dilakukan orang yang telah menikah (memiliki suami atau isteri).
Zina Gairu Muhsan, merupakan zina yang dilakukan oleh mereka yang belum pernah menikah.
Hukuman Terhadap Orang Yang Berzina
Ada tiga ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT sebagai hukuman atas mereka yang berbuat zina, yakni:
Hukuman mati merupakan hukuman paling hina yang diberikan kepada pelaku zina. Hukuman ini dijalankan dengan rajam (dilempar dengani batu) sampai mati. Atau bagi mereka yang belum menikah, diganti dengan hukum sebat dengan rotan sebanyak 100 kali serta diasingkan selama satu tahun.
Allah SWT menyebutkan bahawa jangan ada belas kasihan pada mereka yang berbuat zina. Perbuatan ini merupakan dosa besar sehingga sekalipun orang terdekat atau keluarga yang berbuat, janganlah terbawa faktor kasihan maka hukuman tidak dilaksanakan. Bagaimana pun juga, mereka yang berbuat zina harus dihukum berat akibat daripada perbuatannya tersebut.
Allah SWT memerintahkan agar hukuman terhadap mereka yang berbuat zina supaya disaksikan di hadapan orang mukmin yang banyak agar dijadikan sebagai pembelajaran serta memberi kesan yang mendalam.
Bahaya Perbuatan Zina
Zina adalah perbuatan yang di dalamnya terkumpul pelbagai macam dosa sehingga merosak akhlak dan menghilangkan sikap wara’ (menjaga diri daripada berbuat dosa) pada mereka yang berbuat.
Berbuat zina bererti menghancurkan martabatnya baik di hadapan Allah SWT mahupun sesama manusia. Pelakunya pun menjadi tidak memiliki rasa malu lagi.
Menghilangkan cahaya pada wajah sehingga mereka yang berbuat zina akan memiliki wajah yang muram dan gelap.
Tidak hanya wajah, hatinya pun diselimuti dengan kesuraman dan kegelapan. Mereka yang berbuat zina akan kekal dalam kemisikinan dan tidak akan pernah merasa cukup terhadap apa yang didapatnya.
Mereka yang berbuat zina akan dicampakkan oleh Allah SWT sifat liar di hatinya. Mendapat kehinaan di hadapan Allah SWT. Bahkan oleh sesama manusia pun akan memandang dengan jijik serta menghilangkan rasa kepercayaan.
Akan tercium daripadanya bau busuk oleh orang mukmin yang hatinya bersih (qalbum salim).
Orang yang berzina hatinya menjadi sempit sehingga apa-apa yang ia dapat dalam kehidupan menjadi tidak baik. Haram kepada para penzina mendapatkan bidadari di syurga kelak.
Memutus tali silaturrahim, menjadikan sifat zalim, derhaka kepada orang tua, memperoleh nafkah atau pekerjaan yang haram, serta tersia-siakan keluarga dan keturunannya.
Rosak masa depan. Merupakan aib berpanjangan.
Hilangan kesuciannya sebagai wanita, dan menjadikan lelaki yang berbuat sebagai orang yang berakhlak buruk dan keduanya sama-sama tidak bermoral. Memicu pertengkaran, permusuhan, sampai pada dendam.
Berisiko terjadinya tindakan pengguguran kandungan secara paksa. Apabila janin tersebut meninggal, maka bertambahlah dosa yang didapatnya, selain zina juga pembunuhan. Jambatan untuk menularnya berbagai-bagai macam penyakit berbahaya seperti AIDS dan Gonorhea.
Balasan di Dunia dan Akhirat Terhadap yang Berbuat Zina
Nabi Muhammad SAW telah memberitahu kepada kita semua bahawasanya perbuatan zina itu, akan mendapat balasan daripada Allah SWT baik selagi masih di dunia mahupun nanti di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud;
“Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia; zina dan derhaka kepada ibu bapa.” – H. R. Thabrani
Mengenai hukuman atau balasan atas perbuatan zina tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan bahawa dalam zina, ada enam bahaya yang mengikutinya baik di dunia mahupun akhirat.
Di dunia; cahaya akan hilang dari wajah orang yang berbuat zina, umurnya akan semakin pendek, serta kekal dalam kemiskinan. Memendekkan umur.
Di akhirat; murka Allah menanti, hisabnya buruk serta mendapat seksaan di neraka.
Akibat Perbuatan Zina Terhadap Persekitaran
Telah dijelaskan bahawa perbuatan zina yang merupakan dosa besar tersebut tidak hanya merugikan bagi diri pelakunya, tetapi juga akan memberikan padah pada sekitarnya. Di antara padah buruk akibat perbuatan zina adalah:
Mengadakan tempat maksiat seperti lokasi pelacuran yang tentu saja akan meresahkan masyarakat. Dengan adanya lokasi, perbuatan zina berterusan. Kemungkinan terjadinya eksploitasi seksual termasuk mereka yang masih di bawah umur.
Munculnya trend berlumba dalam pornografi dan porno aksi, serta maraknya bisnes dalam bidang tersebut.
Banyak wanita akan kehilangan harga diri dan tidak ragu lagi dalam mendedahkan aurat sehingga membuat sakit mata orang lain yang melihatnya, bahkan bisa menimbulkan syahwat yang tentu saja akan menambah dosa.
Remaja kehilangan keperawanan sekaligus merosakkan masa depannya sendiri.
Maraknya pelecehan seksual di semua tempat sehingga menghilangkan rasa aman terutama bagi perempuan.
Terjadinya wabak penyakit berbahaya yang akan menyerang terutama keluarga.
Meningkatkan kes kekerasan, pembunuhan, bahkan bunuh diri.
Maraknya peredaran film porno yang merosak moral manusia.
Pengguguran
Meningkatkan risiko melahirkan bayi yang cacat.
Meningkatkan kejahatan dalam rumah tangga dan kehancuran rumah tangga pun tidak dapat dielakkan. Korban yang paling menderita pastilah anak-anak yang nantinya akan terlantar akibat perbuatan tidak bertanggung jawab daripada kedua orang tuanya tersebut.
Maraknya penipuan, penculikan, bahkan human trafficking (penjualan orang).
Pemicu dendam dan permusuhan.
Maraknya pernikahan siri (pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan adanya wali, memenuhi rukun dan syarat nikah tetapi tidak didaftarkan di pejabat agama dengan persetujuan kedua belah pihak)
Perosak akhlak yang juga bisa dijadikan sebagai senjata untuk menghancurkan akidah umat Islam.
Ketua negara yang senang berzina akan menjadikan dirinya tamak sehingga tidak segan untuk mengambil yang bukan haknya, yang kemudian menyebabkan tingginya angka kejadian rasuah.
Penzina penuh dengan tipu daya, ditambah oleh bantuan daripada bisikan iblis, maka mereka juga akan mempengaruhi orang lain di sekitarnya terutama teman untuk melakukan hal yang sama. Jadilah mereka beserta teman-temannya turut sama terjerumus dalam perbuatan hina dan menjadikan perzinaan itu sebagai yang dianggap tidak ada apa-apa dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Tidak akan segan melecehkan tempat ibadah yang suci.
Allah SWT amat murka sehingga jangan terkejut jika mendapat musibah atau azab di kemudian hari. Azab atau musibah itu tidak hanya akan menimpa mereka yang berbuat zina, tetapi boleh saja menimpa seluruh masyarakat dan negara. Oleh sebab itu, sudah jelas jika kita bersama-sama saling membantu untuk menumpaskan penyakit masyarakat satu ini agar tidak mendapat kemurkaan Allah SWT.
